Rangkaian Bunga
Rangkaian bunga atau yang biasa disebut buket adalah kumpulan beberapa jenis bunga dan dedaunan yang disusun dalam bentuk yang kreatif. Karangan bunga dapat di rangkai untuk kebutuhan dekorasi rumah ataupun umum. Rangkaian bunga diklasifikasikan berdasarkan bentuk dan modelnya seperti seikat bunga, rangkaian sabit, dan rangkaian bertingkat. Karangan bunga sering diberikan untuk acara-acara khusus seperti pernikahan, ulang tahun atau hari peringatan. Rangkaian bunga juga dapat diletakkan dalam vas atau pot untuk dekorasi rumah baik dalam gaya tradisional atau modern. Simbolisme atau arti rangkaian bunga akan bergantung pada jenis bunga yang digunakan dan budaya masyarakat setempat. Saat ini berbagai jenis karangan bunga dapat didapatkan di toko bunga Jakarta atau pasar kembang di wilayah anda.
Sejarah Penggunaan Karangan Bunga di Dunia
Rangkaian bunga untuk dekorasi rumah atau gedung memiliki sejarah panjang di dunia. Bukti karangan bunga dalam vas tertua yang tercatat berasal dari Mesir pada 2500 tahun sebelum masehi. Bunga teratai dianggap sebagai tanaman suci. Jenis bunga lain yang sering digunakan yaitu tanaman herbal, palem, iris, anemon, dan bakung (narcissus).
Di beberapa kebudayaaan, praktek tradisional ini masih bertahan hingga sekarang. Bunga-bunga segar disusun di depan rumah untuk merayakan Onam, perayaan besar di Kerala, India. Ikebana adalah seni merangkai bunga yang berasal dari Jepang. Buku tentang merangkai bunga Jepang tertua yang diketahui terbit di tahun 1445. Keunikan khas dari seni merangkai bunga ikebana adalah kesederhanaan dan bentuknya yang linier. Ikebana juga telah mempengaruhi seni rangkaian bunga barat sejak akhir abad ke-19.
Merangkai bunga sebagai bentuk seni dibawa ke Jepang dari Cina oleh para biksu Budha yang belajar di sana. Di Cina kuno, merangkai bunga berkembang menjadi bentuk seni yang sangat tinggi dengan berprinsip bahwa hidup adalah suci termasuk kehidupan tanaman. Oleh karena itu bunga potong yang dipakai dalam rangkaian bunga digunakan dengan hati-hati. Karangan bunga juga menjadi ritual tradisional di kalangan umat Buddha.
Merangkai bunga sebagai seni di Eropa pertama kali didokumentasikan di Belanda yang dibuat dalam bentuk lukisan. Pada abad ke-18, rangkaian bunga digunakan untuk menghiasi rumah-rumah para pejabat dan keluarga yang kaya raya. Rangkaian bunga formal paling awal di Eropa adalah orang Belanda, seperti yang ditunjukkan dalam banyak lukisan dari abad ke-17.
Bahasa bunga dan simbolisme arti dari rangkaian bunga dapat berbeda di banyak kebudayaan. Di negara Cina setiap musim dilambangkan oleh bunga tertentu. Bunga plum putih mewakili musim dingin, persik dan sakura melambangkan musim semi, teratai merupakan pertanda musim panas, sedangkan bunga krisan melambangkan musim gugur.
Jenis Karangan Bunga
Istilah dan jenis rangkaian bunga berbeda-beda. Seikat bunga atau bunga posy terkenal menjadi hadiah yang populer selama era Victoria. Pengantin wanita akan membawa seikat bunga kecil saat upacara pernikahan. Kebiasaan membawa seikat bunga ini diperkenalkan ke Inggris pada awal abad ke-18, dan menjadi aksesori bagi perempuan muda pada awal abad ke-19.
Jenis rangkaian bunga yang populer saat itu yaitu “Tussie-Mussie atau Posy”. Rangkaian bunga tussie-mussie adalah buket bunga melingkar yang membawa makna simbolis berdasarkan bahasa bunga. Bunga yang diberikan akan mewakili perasaan tertentu. Jenis buket bunga ini biasa diberikan oleh suatu pasangan yang ingin mengirim pesan satu sama lain berdasarkan jenis bunga yang digunakan dalam buket bunga tersebut. Buket Tussie Mussies disusun dalam wadah berbentuk cone yang terbuat dari timah atau perak dengan rantai yang terpasang untuk membawa rangkaian bunga.
Garland adalah rangkian bunga dan daun yang dipakai di kepala atau digantung sebagai hiasan. Wreath adalah karangan bunga, daun, atau batang yang diikat dalam sebuah cincin dan digunakan sebagai dekorasi atau sebagai ucapan duka cita. Buttonniere adalah bunga tunggal sebagai dekorasi pakaian yang dikenakan oleh laki-laki. Rangkaian bunga buttonniere biasanya digunakan untuk acara-acara khusus yang menggunakan pakaian formal seperti di wisuda, pemakaman, dan pernikahan. Perempuan yang mengenakan jaket juga dapat menggunakan jenis karangan bunga ini, tetapi biasanya seorang wanita akan memakai korsase. Corsage atau korsase adalah buket bunga kecil bunga yang dikenakan pada gaun wanita atau pada pergelangan tangannya untuk acara formal.
Bahasa bunga
Simbolisme bunga umumnya berasal dari kebudayaan di Asia dan Timur Tengah. Kebudayaan tersebut menganggap bunga tertentu misalnya teratai dianggap suci atau berhubungan dengan tema spiritual. Hal ini sering tercermin dalam karya seni seperti penggunaan bambu dalam seni Cina untuk melambangkan keabadian. Bahasa bunga diperkenalkan ke Eropa pada awal abad ke-18 oleh istri Duta Besar Inggris di Turki. Pada era Victoria, hampir setiap bunga memiliki arti khusus yang melekat padanya. Seikat bunga chamomile dari seorang wanita dapat mengungkapkan perasaan “kesabaran” pada pasangannya.
Karangan Bunga Pernikahan
Menurut kebudayaan barat, pengantin wanita akan terus memegang buket bunga pengantin dan pendampingnya akan memegangnya selama upacara pernikahan. Setelah upacara pernikahan, pengantin wanita akan melemparkan hand bouqet pengantin tersebut keatas, dan diyakini bahwa siapa pun yang dapat menangkap rangkaian bunga pengantin tersebut akan segera menikah. Bentuk hand bouqet pernikahan bervariasi. Jenis rangkaian bunga yang populer adalah bentuk hand-tied, nosegay, cascading, pomander, Biedermeier dan flower spray.